๐ Tafsir Surat An Nas Ayat 1 6
Halini menguatkan pendapat yang kedua. Dan menurut pendapat yang lainnya, firman-Nya berikut ini: dari (golongan) jin dan manusia. (An-Nas: 6) merupakan tafsir dari yang selalu membisikkan godaannya terhadap manusia, yaitu dari kalangan setan manusia dan setan jin. Sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Samaseperti pembahasan dalam surat sebelumnya, yaitu Tafsir Surah Al Falaq Ayat 1-5, Tafsir Surah An Nas Ayat 1-6 juga berbicara tentang perintah untuk memohon perlindungan kepada Allah swt. Surah ini termasuk dalam kategori makiyah dan juga surah terakhir dalam susunan Muashaf Usmani. Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Falaq Ayat 1-5
O1Y1L. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 5IrqhmLudThhMM-EdLpgj5HzvugcWl9EioigpCBVBBaE1s-Z67n2Wg==
Surah An-Nas memiliki kedudukan tersendiri di dalam Al-Qur'an. An-Nas yang berarti manusia, merupakan surat terakhir dalam tata urutan isi Al-Qur'an. Surat ini termasuk dalam kategori surat makkiyah. Memahami isi kandungan, asbabun nuzul, atau tafsir daripada isi surat an-Nas sangatlah penting. Berikut tafsir surat an-Nas ayat 1-6 dalam tafsir Ibnu Katsir. ูููู ุฃูุนููุฐู ุจูุฑูุจูู ุงููููุงุณู 1 ู
ููููู ุงููููุงุณู 2 ุฅููููู ุงููููุงุณู 3 ู
ููู ุดูุฑูู ุงููููุณูููุงุณู ุงููุฎููููุงุณู 4 ุงูููุฐูู ููููุณูููุณู ููู ุตูุฏููุฑู ุงููููุงุณู 5 ู
ููู ุงููุฌููููุฉู ููุงููููุงุณู 6 Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia. Ketiga ayat yang pertama merupakan sebagian dari sifat-sifat Allah Swt. yaitu sifat Rububiyah Tuhan, sifat Al-Mulk Raja, dan sifat Uluhiyyah Yang disembah. Dia adalah Tuhan segala sesuatu, Yang memilikinya dan Yang disembah oleh semuanya. Maka segala sesuatu adalah makhluk yang diciptakan-Nya dan milik-Nya serta menjadi hamba-Nya. Orang yang memohon perlindungan diperintahkan agar dalam permohonannya itu menyebutkan sifat-sifat tersebut agar dihindarkan dari kejahatan godaan yang bersembunyi, yaitu setan yang selalu mendampingi manusia. Karena sesungguhnya tiada seorang manusia pun melainkan mempunyai qarin pendampingnya dari kalangan setan yang menghiasi perbuatan-perbuatan fahisyah hingga kelihatan bagus olehnya. Setan itu juga tidak segan-segan mencurahkan segala kemampuannya untuk menyesatkannya melalui bisikan dan godaannya, dan orang yang terhindar dari bisikannya hanyalah orang yang dipelihara oleh Allah Swt. Di dalam kitab sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda ู
ูุง ู
ูููููู
ู ู
ููู ุฃูุญูุฏู ุฅููููุง ููุฏู ูููููู ุจููู ููุฑููููุฉู Tiada seorang pun dari kamu melainkan telah ditugaskan terhadapnya qarin teman setan yang mendampinginya. Mereka bertanya, "Juga termasuk engkau, ya Rasulullah?" Beliau Saw. menjawab ููุนูู
ู ุฅููููุง ุฃูููู ุงูููููู ุฃูุนูุงููููู ุนููููููู ููุฃูุณูููู
ู ููููุง ููุฃูู
ูุฑูููู ุฅููููุง ุจูุฎูููุฑูยป Ya, hanya saja Allah membantuku dalam menghadapinya; akhirnya ia masuk Islam, maka ia tidak memerintahkan kepadaku kecuali hanya kebaikan. Dan di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Anas tentang kisah kunjungan Safiyyah kepada Nabi Saw. yang saat itu sedang i'tikaf, lalu beliau keluar bersamanya di malam hari untuk menghantarkannya pulang ke rumahnya. Kemudian Nabi Saw. bersua dengan dua orang laki-laki dari kalangan Ansar. Di saat melihat Nabi Saw., bergegaslah keduanya pergi dengan cepat. Maka Rasulullah Saw. bersabdaPerlahan-lahanlah kamu berdua, sesungguhnya ia adalah Safiyyah binti Huyayyin. Maka keduanya berkata.โSubhanallah, ya Rasulullah." Rasulullah Saw. bersabda ุฅูููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฌูุฑูู ู
ููู ุงุจููู ุขุฏูู
ู ู
ูุฌูุฑูู ุงูุฏููู
ู ููุฅููููู ุฎูุดููุชู ุฃููู ููููุฐููู ููู ูููููุจูููู
ูุง ุดูููุฆูุง- ุฃููู ููุงูู ุดูุฑููุงยป Sesungguhnya setan itu mengalir ke dalam tubuh anak Adam melalui aliran darahnya. Dan sesungguhnya aku merasa khawatir bila dilemparkan sesuatu prasangka buruk ke dalam hati kamu berdua. Al-Hafiz Abu Ya'la Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Bahr, telah menceritakan kepada kami Addiy ibnu Abu Imarah, telah menceritakan kepada kami Ziyad An-Numairi, dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda ุฅูููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุงุถูุนู ุฎูุทูู
ููู ุนูููู ููููุจู ุงุจููู ุขุฏูู
ู ููุฅููู ุฐูููุฑู ุงููู ุฎูููุณูุ ููุฅููู ููุณููู ุงููุชูููู
ู ููููุจููู ููุฐููููู ุงููููุณูููุงุณู ุงููุฎููููุงุณูยป Sesungguhnya setan itu meletakkan belalainya di hati anak Adam. Jika anak Adam mengingat Allah, maka bersembunyi; dan jika ia lupa kepada Allah, maka setan menelan hatinya; maka itulah yang dimaksud dengan bisikan setan yang tersembunyi. Hadis ini berpredikat garib. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Asim, bahwa ia pernah mendengar Abu Tamimah yang menceritakan hadis berikut dari orang yang pernah dibonceng oleh Nabi Saw. Ia mengatakan bahwa di suatu ketika keledai yang dikendarai oleh Nabi Saw. tersandung, maka aku berkata, "Celakalah setan itu." Maka Nabi Saw. bersabda ููุง ุชููููู ุชูุนูุณู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฅูููููู ุฅูุฐูุง ููููุชู ุชูุนูุณู ุงูุดููููุทูุงูู ุชูุนูุงุธูู
ู ููููุงูู ุจููููููุชูู ุตูุฑูุนูุชููู ููุฅูุฐูุง ููููุชู ุจูุงุณูู
ู ุงูููููู ุชูุตูุงุบูุฑู ุญูุชููู ูุตูุฑ ู
ุซู ุงูุฐุจุงุจ ูุบูุจ Janganlah engkau katakan, "Celakalah setan.โ Karena sesungguhnya jika engkau katakan, "Celakalah setan, "maka ia menjadi bertambah besar, lalu mengatakan, "Dengan kekuatanku, aku kalahkan dia.โ Tetapi jika engkau katakan, "Bismillah, "maka mengecillah ia hingga menjadi sekecil lalat. Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sanadnya jayyid lagi kuat. Dan di dalam hadis ini terkandung makna yang menunjukkan bahwa hati itu manakala ingat kepada Allah, setan menjadi mengecil dan terkalahkan. Tetapi jika ia tidak ingat kepada Allah, maka setan membesar dan dapat mengalahkannya. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al-Hanafi, telah menceritakan kepada kami Ad-Dahhak ibnu Usman, dari Sa'id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda ุฅูููู ุฃูุญูุฏูููู
ู ุฅูุฐูุง ููุงูู ููู ุงููู
ูุณูุฌูุฏู ุฌูุงุกููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฃูุจูุณู ุจููู ููู
ูุง ููุจูุณู ุงูุฑููุฌููู ุจูุฏูุงุจููุชูููุ ููุฅูุฐูุง ุณููููู ูููู ุฒููููููู ุฃููู ุฃูููุฌูู
ูููยป Sesungguhnya seseorang di antara kamu apabila berada di dalam masjid, lalu setan datang, lalu setan diikat olehnya sebagaimana seseorang mengikat hewan kendaraannya. Dan jika ia diam tidak berzikir kepada Allah, maka setan berbalik mengikat dan mengekangnya. Abu Hurairah mengatakan bahwa kalian dapat menyaksikan hal tersebut. Adapun yang dimaksud dengan maznuq yakni orang yang diikat pada lehernya, maka engkau lihat dia condong seperti ini tidak berzikir kepada Allah. Adapun orang yang dikekang, maka ia kelihatan membuka mulutnya dan tidak mengingat Allah Saw. hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid. Sa'id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya setan yang biasa bersembunyi. An-Nas 4 Bahwa setan bercokol di atas hati anak Adam. Maka apabila ia lupa dan lalai kepada Allah setan menggodanya; dan apabila ia ingat kepada Allah maka setan itu bersembunyi. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah. Al-Mu'tamir ibnu Sulaiman telah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa pernah diceritakan kepadanya, sesungguhnya setan yang banyak menggoda itu selalu meniup hati anak Adam manakala ia sedang bersedih hati dan juga manakala sedang senang hati. Tetapi apabila ia sedang ingat kepada Allah, maka setan bersembunyi ketakutan. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya, Al-waswas," bahwa makna yang dimaksud ialah setan yang membisikkan godaannya; apabila yang digodanya taat kepada Allah, maka setan bersembunyi. Firman Allah Swt. {ุงูููุฐูู ููููุณูููุณู ููู ุตูุฏููุฑู ุงููููุงุณู} yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. An-Nas 5 Apakah makna ayat ini khusus menyangkut Bani Adam saja sebagaimana yang ditunjukkan oleh makna lahiriah ayat, ataukah lebih menyeluruh dari itu menyangkut Bani Adam dan jin? Ada pendapat mengenainya, yang berarti makhluk jin pun termasuk ke dalam pengertian lafaz an-nas secara prioritas. Ibnu Jarir mengatakan bahwa adakalanya digunakan lafaz rijalun minal jin laki-laki dari kalangan jin ditujukan terhadap mereka, maka tidaklah heran bila mereka jin dikatakan dengan istilah an-nas. Firman Allah Swt. {ู
ููู ุงููุฌููููุฉู ููุงููููุงุณู} dari golongan jin dan manusia. An-Nas 6 Apakah ayat ini merupakan rincian dari firman-Nya yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. An-Nas 5 Kemudian dijelaskan oleh firman berikutnya dari golonganjin dan manusia. An-Nas 6 Hal ini menguatkan pendapat yang kedua. Dan menurut pendapat yang lainnya, firman-Nya berikut ini dari golongan jin dan manusia. An-Nas 6 merupakan tafsir dari yang selalu membisikkan godaannya terhadap manusia, yaitu dari kalangan setan manusia dan setan jin. Sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya ููููุฐูููู ุฌูุนููููุง ููููููู ููุจูููู ุนูุฏููููุง ุดููุงุทูููู ุงููุฅูููุณู ููุงููุฌูููู ูููุญูู ุจูุนูุถูููู
ู ุฅููู ุจูุนูุถู ุฒูุฎูุฑููู ุงูููููููู ุบูุฑููุฑุงู Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipumanusia. Al-An'am 112 Dan semakna dengan apa yang disebutkan oleh Imam Ahmad, bahwa ุญูุฏููุซูููุง ูููููุนุ ุญูุฏููุซูููุง ุงููู
ูุณูุนููุฏููููุ ุญูุฏููุซูููุง ุฃูุจูู ุนูู
ูุฑ ุงูุฏููู
ูุดููููููุ ุญูุฏููุซูููุง ุนูุจูููุฏู ุจููู ุงููุฎูุดูุฎูุงุดูุ ุนููู ุฃูุจูู ุฐูุฑูู ููุงูู ุฃูุชูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ูููููู ููู ุงููู
ูุณูุฌูุฏูุ ููุฌูููุณูุชูุ ููููุงูู "ููุง ุฃูุจูุง ุฐูุฑููุ ูููู ุตููููููุชูุ ". ููููุชู ููุง. ููุงูู "ููู
ู ููุตูููู". ููุงูู ููููู
ูุชู ููุตููููููุชูุ ุซูู
ูู ุฌูููุณูุชู ููููุงูู "ููุง ุฃูุจูุง ุฐูุฑููุ ุชูุนููููุฐู ุจูุงููููููู ู
ููู ุดูุฑูู ุดูููุงุทูููู ุงููุฅูููุณู ููุงููุฌูููู". ููุงูู ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ููููููุฅูููุณู ุดูููุงุทููููุ ููุงูู "ููุนูู
ู". ููุงูู ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุงูุตููููุงุฉูุ ููุงูู "ุฎูููุฑู ู
ูููุถููุนูุ ู
ููู ุดูุงุกู ุฃููููููุ ููู
ููู ุดูุงุกู ุฃูููุซูุฑู". ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ููู
ูุง ุงูุตููููู
ูุ ููุงูู "ููุฑูุถู ููุฌูุฒูุฆูุ ููุนูููุฏู ุงูููููู ู
ูุฒููุฏู". ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ููุงูุตููุฏูููุฉูุ ููุงูู "ุฃูุถูุนูุงูู ู
ูุถูุงุนูููุฉู". ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุฃููููููุง ุฃูููุถูููุ ููุงูู "ุฌููุฏ ู
ููู ู
ูููุ ุฃููู ุณูุฑูู ุฅูููู ูููููุฑู". ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุฃูููู ุงููุฃูููุจูููุงุกู ููุงูู ุฃููููููุ ููุงูู "ุขุฏูู
ู". ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ููููุจูููู ููุงููุ ููุงูู "ููุนูู
ูุ ููุจูููู ู
ููููููู
". ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ููู
ู ุงููู
ูุฑูุณููููููุ ููุงูู "ุซูููุซูู
ูุงุฆูุฉู ููุจูุถูุนูุฉู ุนูุดูุฑูุ ุฌูู
ููุง ุบูููุฑูุง". ููููุงูู ู
ูุฑููุฉู "ุฎูู
ูุณูุฉู ุนูุดูุฑู". ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุฃููููู
ูุง ุฃูููุฒููู ุนููููููู ุฃุนุธู
ุ ููุงูู "ุขููุฉู ุงููููุฑูุณูููู {ุงูููููู ููุง ุฅููููู ุฅููุง ูููู ุงููุญูููู ุงููููููููู
ู} telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Al-Masโudi, telah menceritakan kepada kami Abu Umar Ad-Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami Ubaid Al-Khasykhasy, dari Abu Zaryang telah menceritakan bahwa ia datang kepada Rasulullah Saw. yang saat itu berada di dalam masjid. lalu ia duduk. maka Rasulullah Saw. bertanya, "Hai Abu Zar, apakah engkau telah salat?" Aku Abu Zar menjawab, "Belum." Rasulullah Saw. bersabda, "Berdirilah dan salatlah kamu!" Maka aku berdiri dan salat, setelah itu aku duduk lagi dan beliau Saw. bersabda Hai Abu Zar, mohonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan setan jin. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah setan manusia itu ada?" Beliau Saw. menjawab, "Ya ada." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan salat?" Rasulullah Saw. menjawab Salat adalah sebaik-baik pekerjaan; barang siapa yang ingin mempersedikitnya atau memperbanyaknya hendaklah ia melakukan apa yang disukainya โdari salatnya ituโ. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan puasa?" Rasulullah Saw. menjawab Amal fardu yang berpahala dan di sisi Allah ada tambahannya. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan sedekah?" Rasulullah Saw. menjawab, "Pahalanya dilipatgandakan dengan kelipatan yang banyak." Aku bertanya, "Manakah sedekah yang terbaik, wahai Rasulullah?" Rasulullah Saw. menjawab Hasil jerih payah dari orang yang merasa sedikit atau yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi kepada orang yang fakir. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, nabi manakah yang paling pertama?" Beliau menjawab, "Adam." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah dia seorang nabi?" Nabi Saw. menjawab, "Ya, dia seorang nabi dan juga orang yang pernah diajak bicara langsung oleh Allah Swt." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, ada berapakah para rasul itu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Tiga ratus belasan orang, jumlah yang cukup banyak." Di lain kesempatan beliau Saw. bersabda, "Tiga ratus lima belas orang rasul." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, wahyu apakah yang paling besar yang pernah diturunkan kepada engkau?" Rasulullah Saw. menjawab Ayat kursi, yaitu, "Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya.โAl-Baqarah 255 Imam Nasai meriwayatkan hadis ini melalui Abu Umar Ad-Dimasyqi dengan sanad yang sama. Hadis ini telah diriwayatkan dengan sangat panjang lebar oleh Imam Abu Hatim ibnu Hibban di dalam kitab sahihnya melalui jalur Lain dan lafaz Lain yang panjang sekali; hanya Allah-Iah Yang Maha Mengetahui. ููุงูู ุงููุฅูู
ูุงู
ู ุฃูุญูู
ูุฏู ุญูุฏููุซูููุง ูููููุนุ ุนููู ุณูููููุงููุ ุนููู ู
ูููุตููุฑูุ ุนููู ุฐูุฑูู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุงูููู
ูุฏุงููุ ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุจููู ุดูุฏููุงุฏูุ ุนููู ุงุจููู ุนูุจููุงุณู ููุงูู ุฌูุงุกู ุฑูุฌููู ุฅูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุฅููููู ุฃูุญูุฏููุซู ููููุณูู ุจูุงูุดููููุกู ููุฃููู ุฃูุฎูุฑูู ู
ููู ุงูุณููู
ูุงุกู ุฃูุญูุจูู ุฅูููููู ู
ููู ุฃููู ุฃูุชููููููู
ู ุจููู. ููุงูู ููููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู "ุงูููููู ุฃูููุจูุฑู ุงูููููู ุฃูููุจูุฑูุ ุงููุญูู
ูุฏู ููููููู ุงูููุฐูู ุฑูุฏูู ููููุฏููู ุฅูููู ุงููููุณูููุณูุฉู". Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan, dari Mansur, dari Zar ibnu Abdullah Al-Hamdani, dari Abdullah ibnu Syaddad, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Saw., lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya dalam hatiku timbul suatu pertanyaan yang tidak berani aku mengatakannya. Lebih aku sukai jikalau aku dijatuhkan dari atas langit daripada mengutarakannya." Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Nabi Saw. bersabda Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, segala puji bagi Allah yang telah menolak tipu daya setan hingga hanya sampai batas bisikan belaka. Imam Abu Daud dan Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui hadis Mansur, sedangkan menurut riwayat Imam Nasai ditambahkan Al-A'masy, keduanya dari Zar dengan sanad yang sama. Sumber
๏ปฟ403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID _5X4fdpK7gM-IyKq2tqxgqwaZKXcblaLI8ItkTWj14pHexTIF3etRA==
tafsir surat an nas ayat 1 6